Kamis, 19 Januari 2012

Unta dan Keajaiban Tuhan

Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini.

Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta.


Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia
Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.

Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.


Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.


Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.


Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.


Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.


Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.

Senin, 16 Januari 2012

Saatnya Untuk Bangkit....

Disaat langit terlihat indah, cahaya matahari pagi bersinar menghangatkan tubuh. hati penuh kedamaian. Wajah berseri-seri menyambut kebahagiaan telah menanti. Tiba-tiba terdengar, Braaakkk!! Badai itu datang menghempas. Tidak pernah diduga dan dibayangkan sebelumnya. Begitulah cobaan hidup menghempas, meluluh lantakkan relung yang paling dalam. Tanpa permisi dan tanpa peduli, apakah siap atau tidak, apakah menerima atau menolak. Membuat hati kita hancur remuk redam dan menggoreskan luka yang teramat pedih. Sampai anda berteriak, "Ya Allah, kenapa aku diuji seberat ini?"

Dalam kesendirian dan kesepian diselimuti oleh kepedihan. Kepedihan yang kehadirannya tidak pernah anda kehendaki namun kemana-mana selalu mengikuti dan menemani diri anda. Dada terasa perih bagai teriris-iris. Tidak lagi mampu berpikir jernih, Apapun yang dirasakan, apapun yang dipandang, didengar semuanya terasa kepedihan. Hempasan cobaan telah membuat tubuh terasa lunglai. Terpuruk dalam lembah hitam, yang terlihat hanya hitam kelam. Di depan, di belakang, di samping yang ada hanyalah gelap gulita. Walau sudah berusaha, berteriak minta tolong, mendorong, menyingkirkan tetap saja gelap gulita sehingga tidak lagi bisa bergerak maju, menatap ke depan dengan baik, tidak lagi mampu berpikir dengan jernih, tidak lagi merasakan apapun, kemudian melemah. 

Lantas bagaimana agar keluar dan bangkit dari keterpurukan? Bila anda ditengah keterpurukan, hidup anda terasa gelap gulita dan hitam kelam. Bersyukurlah, musibah dan cobaan yang anda alami ada nikmat ruhani yang Allah berikan agar anda bersabar dan diingatkan untuk kembali kepada Allah. Serahkan semua masalah yang anda hadapi kepada Allah. Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan pelindung bagi anda. Ditengah kepedihan yang anda rasakan, hidup seolah gelap gulita dan hitam kelam, selama keimanan masih dihati anda, semua akan dimudahkan dengan pertolongan Allah. Agar bisa menyelamatkan dari keterpurukan semudah seperti yang anda bayangkan, anda butuh kekuatan dan kesabaran untuk melewati kepedihan dan keterpurukan. Semakin banyak orang yang turut serta mendoakan anda, memohonkan kepada Allah agar keluar dari keterpurukan maka Allah akan dengan cepat mengeluarkan anda dari kegelapan, penderitaan dan bangkit dari keterpurukan melangkah menuju cahaya kebahagiaan, sebagaimana FirmanNya. "Allah pelindung bagi orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya." (QS. al-Baqarah : 257).

Sabtu, 14 Januari 2012

Ayah... Ibu... Cintaku Padamu Karena Allah....

Awalnya aku iri padamu kawan. Aku iri pada semua anak di dunia yang memiliki orang tua yang menyangi anaknya dan selalu ada waktu untuk keluarganya. Bisa mengobrol dangan ayah itu pasti asyik. Atau bisa curhat pada ibu juga pasti lebih melegakan daripada curhat kepada teman.

Tetapi tidak dengan orangtuaku. Ya, orangtuaku. Mereka adalah manusia super sibuk. Ibuku setiap pagi harus pergi mengajar anak anak lain sepertiku, dan pulang di siang hari. Dan malamnya ia pakai untuk mengerjakan tugas tugasnya sebagai guru, memeriksa tugas dan ulangan mereka. Dan sisa waktu luangnya ia gunakan untuk meregangkan otot ototnya.

Tidakkah ia ingat denganku yang masih remaja dan membutuhkan perhatian lebih? Aku ini remaja labil kawan, sedikit di sentuh langsung terjatuh. Aku butuh ibu yang bisa mendengarkan semua cerita dan keluh kesahku. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah ketika aku melihat ibuku sedang mengajar anak anak sepertiku, ia terlihat begitu perhatian kepada anak anak itu. Tetapi tidak denganku. Ya , tidak denganku.

Terlebih lagi ayahku, ia lebih sibuk dari ibuku. Ia terkadang pergi di pagi buta dan pulang malam hari. Atau terkadang pulang sore hari atau siang hari, atau … ah sudahlah tak akan kutuliskan jadwal keseharian ayahku karena aku pun tidak mengerti dengan jadwal ayahku yang tidak tentu itu. Mengingat pekerjaanya sebagai salah satu orang yang berwenang di perusahaannya dan tidak memiliki waktu yang mengikat, dan mengingat perannya yang cukup penting di masyarakat membuatnya harus selalu menyediakan waktu untuk masyarakatnya. Lalu sisa waktu luangnya di rumah ia gunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Maka di rumah ia hanya duduk di depan laptop hitamnya atau tidur untuk meregangkan otot ototnya. Ketika aku mencoba mengobrol dengannya, iya hanya menjawab “hmm” lalu beberapa saat diam, lalu berkata “tadi bilang apa?’ lalu sibuk mengetik dan manatap layar kaca laptopnya.

Kawan, sakali lagi kukatakan padamu, aku ini remaja labil. Aku butuh seorang lelaki yang bisa membuat aku tertawa dan melupakan tumpukkan tugas dan pr dari sekolahku untuk beberapa saat.

Ya, aku iri padamu kawan. Sampai suatu saat ketika sebentar lagi umurku akan merubah statusku. Dari remaja menjadi dewasa. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesi a. Kira kira berapa umurku saat itu? Yap. 16 tahun kawan.

Saat itu, saat aku berusia 16 tahun. aku bicara dengan ayah dan ibuku. Kali ini kami saling menatap wajah, aku mengobrol banyak hal pada mereka. Aku tanyakan semua pertanyaan yang selalu kupendam selama ini. Rasanya nyaman kawan. Nyaman sekali rasanya bisa mengobrol dengan ayah dan ibu, tetapi, walaupun aku senang, saat itu aku melihat wajah ayah dan ibuku dengan seksama. Kau tau kawan? Mata mereka kini tidak lagi cerah seperti dulu, matanya menyiratkan kelelahan, kulit mereka tidak lagi segar, kini mulai tumbuh keriput keriput kecil di sisi mata kanan dan kirinya.

Ya Allah, saat itu aku berpikir… apakah wajah kelelahan itu untukku? Ya kawan, semuanya untukku. Setiap hari mereka berjuang untukku, berjuang agar aku bisa sekolah dan menabung untuk uang kuliahku. Dan karena aku tidak menyadari semua itu, aku biarkan ayahku mengambil rapor sekolahku dengan nilaiku yang tidak memuaskan. Tapi apa katanya kawan? “tak apa apa nak, masih ada semester depan, belajarlah yang rajin ya” ya, itulah yang ia katakan. Ia selalu memotivasiku.

Maka pantaskah aku berharap untuk dibuat tertawa oleh mereka? Pantaskah aku jejali hari hari melelahkan mereka dengan cerita ceritaku yang membosankan? Seharusnya aku yang membuat mereka bahagia dan membuat mereka tertawa. Ya, aku seharusnya berpikir lebih dewasa. Ayah, ibu, maafkan aku.

Dan detik itu juga kawan, aku tidak berpikir bahwa aku iri padamu, tapi aku bangga karena aku punya orangtua terbaik di dunia.


(Sumber : Kiriman Sahabatq nan jauh di sana)

Kamis, 12 Januari 2012

Setan v.s Manusia : 7 - 0

Pada dasarnya derajat manusia itu lebih tinggi dari setan (Bukankah Manusia diciptakan dari tanah dan setan diciptakan dari api, oleh karna itulah dulu Allah memerintah para setan untuk mengakui Adam). Namun bukan berarti setan tak bisa unggul dari manusia. Fakta konkret membuktikan, ada 7 kelebihan setan dibandingkan manusia.

Berikut adalah 7 Kelebihan Setan Dibandingkan Manusia :

1. Pantang menyerah
Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh.

2. Selalu Berusaha
Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas.

3. Konsisten
Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur.

4. Solider
Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti.

5. Jenius
Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru atau plagiat.

6. Tanpa Pamrih
Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar.

7. Suka berteman
Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.

Kalau saya salah maafkan saya. Saya hanya bermaksud untuk memberi motivasi untuk kita semua. Sekarang marilah sama-sama kita renungkan, Apakah kita sebagai manusia yang derajatnya lebih tinngi masih mau kalah dari mereka?

Rabu, 11 Januari 2012

Ujian Sebentaaar lagi....

Ujian Akhir Nasional (UAN) sebentar lagi. Setidaknya itulah yang harus diingat oleh setiap siswa-siswi SLTA/MA. Hal ini menjadi keharusan atau bahkan kewajiban jika mereka tidak ingin gagal dalam menghadapi tantangan tersebut. Tidak ada kata santai bagi mereka, bahkan bagi mereka yang selama ini meraih juara kelas pun tak ada jaminan untuk suatu kelulusan. Apalagi yang selama ini memang prestasi nilainya acakadut (amburadul).

Tapi sepertinya tantangan hidup mati ini belum terpikirkan oleh mereka. Hal ini terlihat jelas di hampir setiap raut wajah mereka yang masih tenang-tenang saja. Namun ibarat kata orang, wajah dan senyuman mungkin saja bisa menipu, siapa tau,,wajah tersenyum tapi hati mereka justru getir bukan main.

Terlepas dari permasalahan mereka yang masih nyantai-nyantai saja, dewan guru di sekolah MA An-Najah Paya Benua ini justru sudah mulai kerepotan. Bagaimana tidak, kelulusan mereka (para siswa) juga adalah akan menjadi suatu pembuktian kesuksesan para guru tersebut dalam mendidik, mengayomi, dan mengarahkan para siswa tersebut. Berbagai cara untuk mengantarkan mereka lulus pun disusun sedemikian rupa, mulai dari ide penambahan waktu untuk pelajaran yang di UN-kan, hingga menyusun strategi lain yang dirasa ampuh untuk mendongkrak daya ingat sekaligus mental para siswanya.

Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ekonomi, Matematika, Geografi dan Sosiologi adalah lima mata pelajaran yang akan menentukan nasib para siswa apakah mereka akan bisa hengkang dari sekolah ini atau tidak. Satu mata ujian saja yang gagal, maka yang empat lainnya takkan bisa membantu. Itu artinya, keinginan mereka untuk segera melanjutkan ke bangku perkuliahan pun harus tertunda. Hal ini lah yang membuat para guru seakan tak mau ngambil resiko. Guru tetaplah guru, meski mungkin ada yang kelihatan super kejam namun mereka tetaplah orangtua yang menginginkan anak didiknya berhasil.

Dalam forum rapat yang diselenggarakan kemarin (10 Januari 2011) yang dipimpin langsusng oleh Kepala Madrasah Bapak Abdussamad Spd.i, bermunculanlah ide-ide cemerlang yang mengalir dari setiap dewan guru, baik dari pengampu mata pelajaran yang akan di UN-kan, maupun dari dewan guru lain yang juga menginginkan yang terbaik untuk para siswanya. Bahkan sepertinya, para wali kelas lebih agresif lagi dalam menyampaikan ide dan masukan, maklum mereka mungkin saja merasa lebih bertanggung jawab. 

Untuk saat ini, mata pelajaran Bahasa Inggris sepertinya sudah mulai menyiapkan dan menjalani strategi khusus. Jauh-jauh hari, sang pengampu pelajarn sudah mulai menyusun cara agar para siswanya dapat menuai hasil maksimal. Tambahan jam pelajaran (kursus), ulasan khusus materi yang akan diujiankan, latihan soal rutin, sampai akan melaksanakan try-out di setiap akhir minggu, adalah beberapa dari strategi yang akan ditempuh. Hal ini tentunya juga akan dijalankan oleh pengampu mata pelajaran UN yang lainnya.

Mudah-mudahan saja hal ini bisa benar-benar menghasilkan nilai memuaskan buat seluruh siswa. Kerja sama dan saling mendukung antara guru dan siswa adalah hal yang paling penting dalam usaha mencapai hasil yang bagus ini. Tanpa hal itu rasanya gagasan atau ide-ide yang telah disepakati akan susah terrealisasi kalau kata mustahil terlalu ekstrem untuk kita gunakan di sini. Namun apapun itu, usaha takkan sempurna jika tidak disertai doa. Janngan sampai, usaha teruuuus, doa dilupakan.Akhir kata..Semoga semuanya berhasil. Siswa berhasil dalam belajar, dan setiap dewan guru berhasil dalam mengajar.......